Tuesday, February 19, 2008

KOSOVO, Bangsa Muslim di Eropa, akhirnya MERDEKA!



PRISTINA - Sebuah negara baru dengan penduduk mayoritas muslim, Kosovo lahir di Eropa hari ini (17/2). Proklamasi kemerdekaan wilayah yang dulu menjadi provinsi Republik Serbia ini sudah tak terbendung lagi. Perdana Menteri (PM) Kosovo Hashim Thaci secara resmi sudah mengumumkan rencana proklamasi tersebut kemarin (16/2).

"Besok (hari ini, Red) bakal menjadi hari kemenangan, pemahaman, dan perwujudan janji negara untuk mengimplementasi keinginan rakyat Kosovo," kata Thaci. "Tidak ada apa pun yang bisa dilakukan Beograd (Serbia) untuk mempengaruhi perkembangan di Kosovo ini."

Kosovo menempuh jalan terjal untuk menuju kemerdekaan. Usaha pertama mereka pada 1990 gagal, karena diserbu Serbia. Pertarungan tak seimbang antara Serbia dengan gerilyawan Kosovo (KLA) ini menimbulkan tragedi pembantaian dan pengungsian besar-besaran. NATO dipimpin AS mengusir Serbia dengan serangan udara selama 78 hari. Kosovo kemudian berada di bawah perlidungan PBB dan NATO.

Setelah melalui pengorbanan luar biasa tersebut, kali ini usaha Kosovo mendapat dukungan hampir sepertiga negara-negara Uni Eropa (UE) dan Amerika Serikat (AS).

Kosovo sudah memiliki bendera baru berlatar belakang merah dengan gambar garuda berkepala dua. Kelompok orkestra ternama Kosovo terus berlatih memainkan simfoni karya maestro Beethoven, Ode to Joy, untuk merayakan datangnya hari bersejarah tersebut.

Di ibu kota Pristina, ucapan terima kasih rakyat Kosovo kepada negara-negara pendukung kemerdekaan diwujudkan dalam bentuk arak-arakan spontan. Bendera Amerika dikibarkan bersama dengan bendera Kosovo. Selain itu ada juga grafiti terima kasih. Grafiti "Merci Sarkozy" sebagai ucapan terima kasih kepada Presiden Prancis Nicholas Sarkozy juga tertulis di tembok kota. Bendera Jerman, Turki, bahkan Rusia, juga dilukiskan di tembok-tembok.

Rusia, yang selama ini menolak kemerdekaan Kosovo, tak bisa membendung perkembangan ini. Moskow mengatakan tidak memiliki rencana untuk menetapkan sanksi kepada Kosovo, bila mereka benar-benar merdeka.

Yang mereka bisa lakukan adalah "menggerutu". Sekutu Serbia tersebut menegaskan bahwa keputusan Kosovo adalah kesalahan. Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov menuduh kekuatan asinglah yang mendorong Kosovo memperjuangkan kemerdekaannya.

Uni Eropa berusaha merangkul Rusia, agar tak membuat keadaan jadi runyam. Komisioner hubungan eksternal UE Benita Ferrero-Waldner mengatakan bahwa Kosovo membutuhkan stabilitas. "Kami berharap bisa meyakinkan Rusia, bahwa keadaan Kosovo sekarang sangat tidak stabil," katanya.

Kosovo memang sudah siap berpesta. Di Pristina, poster-poster dukungan terhadap kemerdekaan sudah bertepabaran di jalan-jalan. Pada poster-poster tersebut tampak beberapa tulisan seperti: Untuk Sebuah Awal yang Baru untuk Kosovo; Selamat Datang Kosovo di Masa Depan.

Pesan-pesan yang sama juga dimuat di siaran-siaran televisi lokal. Surat kabar lokal The Bota Sot memberitakan, bahwa para anggota dewan perwakilan Kosovo telah diperintahkan untuk menetap di dekat Pristina sejak tadi malam.

Beberapa jam sebelum Thaci mengeluarkan ketetapan jadwal proklamasi itu, Uni Eropa telah setuju untuk mengirimkan pasukan polisi dan kehakiman ke wilayah Kosovo. Pasukan gabungan berkekuatan 2.000 orang itu akan mulai dikerahkan ke kawasan itu mulai pekan depan.

Misi tersebut akan dipimpin oleh Letjen (Pur) Yves de Kermabon dari Prancis, yang pernah menjadi panglima misi NATO di Kosovo pada 2004-2005 silam Sedangkan diplomat veteran Belanda Pieter Feith ditunjuk menjadi wakil khusus UE di Kosovo.

Sejak 1999, pasukan NATO (KFOR) masih menjaga Kosovo. Kosovo diperkirakan berpenduduk 1,9 juta-2,2 juta jiwa. Sebanyak 92 persen bersuku Albania beragama Islam.
http://www.jawapos.co.id/index.php?act=detail&id=10024



-----------------

Selamat datang dalam dunia bebas ....

Monday, February 18, 2008

Sahabat Gw dan Produk Yahudi L.A.

Menarik! Gw selalu mengikuti apa yang ada di kepalanya dan apa yang selalu dia lakukan tentang berbagai Israeli's products dan branded yang sudah gampang ditemukan di kehidupan sehari-hari. Gak penting rasanya kalo gw harus nyebutin identitas, karena esensinya justru ada pada sikapnya.


Sikap Umum

Selama ada substitusinya dan bukan merupakan barang primer tak tergantikan, tidak ada alasan untuk mengkonsumsinya.

Sifat kemewahan yang melekat pada produk Israel justru malah membuat dia tidak termotivasi dan makin memandangnya hina. Jangan pernah berfikir dia tidak mampu membeli, karena penghasilannya di atas rata-rata karyawan Jakarta.
Ketika dihadapkan pada pilihan barang Yahudi yang (umumnya lebih terkesan prestise) dengan barang lokal (yang lebih murah), simpel dia memutuskan: 'Jauh lebih baik membantu ekonomi kerakyatan daripada membantu Yahudi membeli peluru untuk ditembakin ke sodara-sodara gw'.

Saat dia harus, mau tak mau, memanfaatkan Israeli's related product sebagai satu-satunya pilihan, sekali dia pernah berucap ke gw, Moga Allah memberi maaf atas kelemahan gw sebagai individu. Bukankah Allah maha mengetahui segala isi hati dan Maha Melihat apa yang sedang gw perjuangkan ?!

Saat dituding sebagai orang yang Anti Semit, dia cuma bilang : "Ya, gw anti Yahudi! sepanjang bangsa Yahudi terus merampas tanah saudara-saudara gw, melecehkan wanitanya, melakukan genocida tak terbatas, dan, mungkin lo gak pernah liat foto bayi Palestin yang bolong persis di tengah dadanya karena peluru... Lo gak akan pernah berfikir itu suatu ketidak sengajaan, 'kan ?!!"

Mc Donald
Gw dan dia termasuk yang suka hang out bareng, kadang malah sampai pagi menikmati suasana Jakarta (tentunya, bareng temen-temen yang laen, ce dan co). Pas laper, semua sepakat makan di Mc D Sarinah. Meskipun bukan tipe orang yang mampu mengendalikan komunitas, tapi dia punya determinasi yang tinggi saat lebih memilih untuk makan nasi goreng di pinggir jalan samping Sarinah, sementara yang lainnya tetap makan di Mc D, termasuk pacarnya!!!
Ini awalnya gw tahu kenapa selama ini dia selektif memilih tempat jajanan, karena gw adalah orang kedua yang makan nasi goreng malam itu... ditraktir pula :) secara dia selalu sebagai orang yang paling cepat bayar sebelum yang lain (pura-pura dan berlambat-lambat) ngerogoh dompet :p

Marks and Spencer
Sebelum tahu M&S adalah produk Yahudi, dia termasuk pelanggannya sejak SMA! Mulai dari Toiletries (Body Talc, Body Spray, Body Splash, Anti Perspirant, Roll On, EDT) dan Pakaian formal dan non formal, atas dan bawah. Sekarang? Diskon gede-gedean pun sama sekali gak membuatnya ngelirik barang sekejapan.

Starbuck
Gw coba cari tahu, kenapa sobat satu ini gak pernah nongkrong di starbuck. Padahal tiap hari dia lewat outlet berlogo hijau (kesannya Islami yah ?!) ini tiap hari. Ya, starbuck ada persis di lobby gedung tempat kerjanya sehari-hari. Tiap hari gw dan dia ngerokok di smoking corner yang letaknya di samping outlet tsb. Malah, beberapa kali pramusajinya menawarkan cangkir-cangkir testernya buat para perokok seperti kita. Di saat yang lainnya berhamburan berebut menghampiri, dia justru menangkupkan kedua tangan di depan dada, menolak dengan halus sambil tersenyum.. halus sekali..!
Gw penasaran dan mencoba googling dengan kata cari"starbuck, yahudi", walhasil dapat beberapa info berharga tentang starbuck, diantaranya
"...Aksi boikot semakin mendapatkan angin segar dan dukungan luas ketika Dr. Abdul Wahhab bin Said Al Qahthani, asisten dosen fakultas Manajemen Strategis dan Pemasaran Universitas Malik Fahd bahwa Schultz, pemimpin perusahaan Starbuck adalah zionis di urutan pertama dan pendukung kental politik Israel. Menurut Qahthani membeli produk Starbuck sama bahayanya dengan penghinaan harian di Denmark terhadap Rasulullah beberapa waktu yang lalu. Sebab mereka mencari nafkah di negara-negara Arab dan Islam namun penghasilannya untuk mendanani aksi dalam memerangi Palestina, membunuh anak-anak, kakek nenek, wanita dan pejuang kemerdekaan. Menyumbang harta untuk mereka sama saja dengan mengina Islam dan umat Islam, tegas Qahthani..."
Bingo !! Akhirnya gw tahu kenapa.
Gak heran kalau dia cuma mau diajak hangout ngopi selain di starbuck. Terakhir gw ngopi bareng dia di Cofee Bean Plaza Senayan dan kopi jagung warung indomie pinggir jalan.
Ada lagi cerita lucu tentang dia dan Starbuck ketika dia coba di-entertain vendor di kantornya. Meski sudah nolak (seperti biasa) sedemikian halusnya, tapi yang namanya orang marketing (ce dan manis, bo!) gak berhenti sampai di situ. Setelah kolega-kolega kantornya selesai dari Starbuck di lobby bawah, dia masih dibawakan segelas starbuck ke mejanya. Gw pengen tahu apa yang akan dilakukannya dengan starbuck itu. Bukankah kalo dibuang akan menjadi mubazir ?! Pulang kantor, saat orang-orang yang lainnya sedang berjuang pulang diantara macetnya Jakarta, diam-diam diambil starbucknya, dibawa ke pantry dan dimasukkan ke kulkas, seraya menawarkan ke OB yang ada. Karena sang OB tanya, dia ceritakan alasan dia gak minum. Suatu hal yang jarang terjadi! Karena kelihatannya dia begitu enggan untuk menceritakannya ke orang lain sebelum ditanya. Dia berkilah, OB sangat butuh akses informasi seperti ini, karena mereka bukan kita yang bisa mengakses sedemikian leluasa
melalui internet.
Selebihnya, tetap kembali ke diri masing-masing. Hehehe... 3 hari selepasnya, gw masih ngeliat gelas starbuck itu di dalam kulkas udah beku dan gak bergeser dari posisi sebelumnya. Akhirnya, gw yang buang... :p

Nokia
Tadinya dia punya 2 handset CDMA dan GSM. Keduanya adalah bermerk Nokia. Gw pun gak heran ketika belakangan dia ganti handset GSMnya jadi HP Ipaq rw6828, sebuah tipe yang termasuk high end product. Sementara untuk Nokia CDMAnya diganti dengan Kozi yang bisa aktif GSM dan CDMA secara bersamaan (gw gak tahu istilahnya apa untuk teknologi ini). Praktis dia punya 2 nomer GSM dan 1 nomer CDMA yang aktif secara bersamaan. Dan tidak ada satupun yang NOKIA !!
Carrefour
Gak pernah lagi ke Carrefour. Ngeri katanya kalau ngebayangin raksasa supermarket Israel mulai menginjak kota Jakarta. Padahal, konon katanya, di luar negri saja Carefour tidak boleh masuk ke pusat kota, karena harganya yang mampu merusak pasar bermodal kecil.. Kok di Jakarta gampang banget masuk?? Thus, siap-siap aja melihat matinya usaha bermodal kecil...
Nestle
Di kantor, Nescafe tinggal ngeracik sendiri. Meskipun secara citarasa dia gak berpantangan, jangan harap dia mau bikin Nescafe yang tersedia gratis di kantor atau beli di supermarket, selama masih ada kopi kapal api atau ayam merak atau kopi tubruk lainnya.!!
Dancow rutinnya diganti dengan Anlene, atau L-Men.
Keduanya (Nescafe dan Dancow) merupakan maskot kebanggaan produk Nestle.
Danone
Inilah yang paling dilematis bagi dirinya, ketika Air Mineral Aqua diambil alih oleh Danone (atau apalah istilahnya dari sisi permodalan, entah merger atau akuisisi). Karena satu-satunya sumber air minum yang disediakan gratis di kantor adalah Aqua !
Kiwi
Gak lagi beli dan pakai semir Kiwi, dan dia beralih pada Cololite (kalau gak salah produk Jepang, yah?!)
Pizza Hut
Minggu kemarin, temen-temen kantor ngajak lunch bareng di Pizza Hut. Gw udah bisa nebak, dia gak akan pernah mau ikut ke sana. Walhasil, rencana ke Pizza Hut gagal total siang itu !!

Yang gw tahu dan gw rasa...
Dia sadar bukan orang yang paling suci dari hal yang haram apalagi syubhat.
Dia sadar dia tidak sealim seperti ikhwan-ikhwan yang biasa 'hang out' di Masjid. Meskipun dia selalu berusaha untuk sholat jamaah awal waktu di Masjid.
Mungkin dia bukan bagian dari mereka. Di saat dia asyik meluangkan waktunya ngerokok, mereka di sana mengisi waktunya mencium mushaf saku kecilnya setiap memulai dan mengakhiri kajian.
Dia Cuma berusaha menunjukan ke dirinya sendiri, betapa dia sangat peduli dengan penderitaan dan perjuangan saudara-saudaranya di Gaza dan Tepi Barat.
Sepertinya, dia mencoba membersihkan setiap aliran darahnya dari produk Yahudi L.A. dan mencoba membangun ikatan ruhiyah dengan saudara-saudaranya melalui perjuangan yang dia bisa.. sekecil apapun.
Dia sedih, karena dia gak bisa melakukan lebih dari sekedar apa yang sudah dia lakukan.
Gw pun gak akan heran kalau dia adalah satu individu lepas yang turut hadir di aksi One Man One Dollar to Save Palestina di Monas, minggu 27 Januari kemarin !
Image
Gambar berikut yang menginspirasikan dia untuk tetap membenci Yahudi L.A., dan tetap membela saudara-saudara Palestine-nya
1. One of "the most powerful images of the past 50 years,"
2. Makin jelas 'kan, mengapa salah satu butir kesepakatan perdamaian yang baru ialah Israel melarang pengungsi Palestina kembali ke tanahnya?! - The continuing Ghettoization is made possible with US taxpayer money -
3. Faris Odeh, 13 tahun. Satu dari ribuan anak Palestina yang terbunuh oleh tentara penjajah Israel.
4. Tentara Israel yang berpose dengan pejuang perlawanan Palestina yang dibunuh.
5. Anak-anak Palestina yang berkabung atas kematian Mohammed, 12 tahun.
6. Dan 7. ; Yahudi Pengecut !



Penutup
Saat gw tanya pendapatnya tentang tulisan gw ini, sobat gw cuma berpesan untuk tetap menyampaikan rasa hormatnya kepada seluruh saudaranya-saudaranya yang (terpaksa) masih mencari nafkah di bawah bayang-bayang perusahaan berpanji bintang david. Gw pun hanya membalas, "tapi kita tetap harus menyampaikan informasi ini 'kan, bro ?!"

Nabi Islam yang di Lahirkan di Betlehem

Kisah tentang Yesus menempati posisi yang istimewa di awal Islam. Tidak ada kebutuhan untuk “benturan peradaban” (clash of civilization).

Oleh Karen Amstrong*
PADA 632 M, setelah lima tahun peperangan yang hebat, Kota Mekkah di Hijaz, Semenanjung Arabia, secara sukarela membuka gerbang untuk pasukan Muslim. Tidak ada darah ditumpahkan dan tidak ada orang yang dipaksa untuk menjadi Muslim, tetapi Nabi Muhammad saw memerintahkan penghancuran seluruh berhala dan patung Ketuhanan. Terdapat sejumlah lukisan dinding pada dinding-dinding bagian dalam Ka’bah, tempat suci kuno di tengah Mekkah, dan salah satunya, konon diriwayatkan, menggambarkan Maria dan bayi Yesus. Segera, Muhammad saw menutupinya dengan jubahnya dengan penuh hormat, memerintahkan agar semua lukisan yang lain dihilangkan kecuali yang satu itu.
Kisah ini boleh jadi akan mengejutkan orang-orang di Barat, yang kadung memandang Islam sebagai musuh yang tidak dapat didamaikan dengan Kristen sejak Perang Salib. Namun, adalah sangat konstruktif untuk mengingat kisah tersebut, terutama selama Natal, ketika kita dikepung oleh gambar-gambar yang serupa tentang Sang Perawan dan Anak Sucinya. Kisah itu mengingatkan kita bahwa apa yang disebut “benturan peradaban” sama sekali bukan tidak bisa dielakkan. Selama berabad-abad, Muslim mencintai figur Yesus yang dihormati di dalam al-Quran sebagai salah satu nabi terbesar dan, di dalam tahun-tahun perkembangan Islam, menjadi salah satu bagian utama dari identitas Muslim.
Terdapat pelajaran penting di sini, baik bagi orang Kristen maupun Muslim—terutama barangkali pada saat-saat Natal seperti ini. Al Quran tidak meyakini Yesus sebagai tuhan tetapi ia mempersembahkan lebih banyak ruang bagi kisah tentang konsepsi dan kelahiran sucinya dibandingkan apa yang dikisahkan Perjanjian Baru. Al Quran menyajikannya dengan kekayaan simbolis mengenai kelahiran Roh Kudus di dalam setiap manusia (QS. 19:17-29; 21:91). Seperti para nabi agung lainnya, Maria menerima Roh Kudus dan mengandung Yesus, yang pada gilirannya akan menjadi sebuah bukti (ayat): sebuah pesan perdamaian, kelembutan, dan kasih sayang kepada dunia.
Al Quran dikejutkan oleh klaim-klaim Kristen bahwa Yesus adalah “putra Allah”, dan kemudian dengan bersemangat melukiskan Yesus demi menyangkal ketuhanannya dalam upaya “membersihkan” dirinya dari proyeksi-proyeksi yang tidak layak tersebut. Berkali-kali, al-Quran menekankan bahwa, seperti juga Muhammad sendiri, Yesus adalah seorang manusia biasa yang sempurna dan bahwa orang Kristen sama sekali telah salah dalam memahami teks-teks suci mereka sendiri. Namun, al Quran juga mengakui bahwa orang-orang Kristen yang paling setia dan terpelajar—terutama adalah para pendeta dan imam—tidak meyakini ketuhanan Yesus; dari semua hamba Tuhan, merekalah yang paling dekat dengan Muslim (QS. 5:85-86).
Harus dikatakan bahwa beberapa orang Kristen mempunyai pemahaman yang sangat sederhana dari apa yang dimaksud dengan penjelmaan. Ketika para penulis Perjanjian Baru, Paulus, Matius, Markus, dan Lukas menyebut Yesus sebagai “Anak Allah”, mereka tidak memaksudkan bahwa Yesus adalah Tuhan. Mereka menggunakan istilah itu dalam makna Ibraninya: di dalam Alkitab Ibrani, sebutan tersebut biasa dianugerahkan kepada manusia biasa yang fana, seperti seorang raja, imam, atau nabi—yang telah diberi tugas khusus oleh Allah dan menikmati keakraban yang tidak biasa dengan-Nya. Di seluruh Injilnya, Lukas justru selaras dengan al Quran, sebab ia secara konsisten menyebut Yesus sebagai seorang nabi. Bahkan Yohanes, yang memandang Yesus sebagai penjelmaan Firman Allah, membuat suatu pembedaan, sekalipun hanya dalam satu ungkapan yang sangat bagus, antara “Firman” dengan Allah Sendiri—seperti halnya kata-kata kita yang terpisah dari esensi keberadaan kita.
Al Quran menekankan bahwa semua agama yang benar dan terbimbing berasal dari Allah, dan Muslim diwajibkan untuk mengimani wahyu-wahyu dari setiap kata para utusan Allah: Katakanlah: “Kami beriman kepada Allah dan kepada apa yang diturunkan kepada kami dan yang diturunkan kepada Ibrahim, Ismail, Ishak, Yakub, dan anak-anaknya, dan apa yang diberikan kepada Musa, Isa, dan para nabi dari Tuhan mereka. Kami tidak membeda-bedakan seorang pun di antara mereka dan hanya kepada-Nyalah kami menyerahkan diri” (QS. 3:84). Dan, Yesus—yang juga disebut Mesiah—Sang Firman dan Roh Kudus—mempunyai status khusus.
Yesus, bagi al Quran, mempunyai hubungan yang dekat dengan Muhammad, dan telah meramalkan kedatangannya (QS. 61:6), sama seperti para nabi Ibrani yang dipercaya oleh orang Kristen sebagai telah menubuatkan kedatangan Kristus. Al Quran menolak bahwa Yesus telah disalibkan dan memandang kenaikannya ke surga sebagai pernyataan keberhasilan dari misi kenabiannya. Dengan cara yang serupa, Muhammad suatu ketika secara mistik naik ke Singgasana Tuhan. Di samping Muhammad, Yesus juga akan memainkan suatu peran yang sentral dalam drama eskatologis pada hari akhir.
Selama tiga abad pertama dari Islam, Muslim telah menjalin hubungan yang dekat dengan orang Kristen di Irak, Syiria, Palestina, dan Mesir, dan mulai mengoleksi ratusan riwayat dan perkataan yang berhubungan dengan Yesus; suatu koleksi yang tidak ada bandingannya di dalam agama non-Kristen manapun. Sebagian ajaran tersebut dengan jelas berasal dari Injil—terutama Khotbah di atas Bukit yang sangat populer tetapi ditampilkan dengan gaya Muslim. Yesus digambarkan melakukan ritual haji, membaca al-Quran, dan melakukan sujud dalam doanya.
Dalam riwayat-riwayat yang lain, Yesus mengartikulasikan secara terperinci apa yang menjadi perhatian Muslim. Dia telah menjadi salah satu teladan agung bagi para sufi Muslim, yang mengajarkan hidup sederhana, kerendahan hati, dan kesabaran. Kadang-kadang Yesus memihak satu kelompok dalam sebuah perselisihan teologis atau politis: membariskan dirinya bersama mereka yang mendukung kehendak bebas di dalam perdebatan mengenai takdir; memuji Muslim yang berdamai dengan prinsip politiknya (“Ketika para raja memberikan kebijaksanaan kepada kalian, maka sebaiknya kalian tinggalkan dunia untuk mereka”); atau mengecam para ulama yang melacurkan ajarannya demi keuntungan politis (“Janganlah kamu hidup dari Kitab Tuhan”) [1].
Yesus telah diinternalisasi oleh Muslim sebagai teladan dan inspirasi dalam pencarian spiritual mereka. Muslim Syiah merasa bahwa ada suatu koneksi kuat antara Yesus dengan imam-imam mereka yang menerima ilham, memiliki kelahiran-kelahiran yang ajaib, dan mewarisi pengetahuan propetik dari ibu-ibu mereka. Para Sufi terutama mengabdikan diri mereka kepada Yesus dan menyebutnya sebagai “nabi cinta”. Mistikus ternama Abad ke-12 M, Ibn al-Arabi, menyebut Yesus sebagai “penutup orang-orang kudus”—secara sengaja disandingkan dengan Muhammad sebagai “penutup para nabi”.
Cinta Muslim kepada Yesus adalah contoh yang luar biasa dari cara bagaimana sebuah tradisi dapat diperkaya oleh tradisi yang lain. Ini tidak berarti bahwa orang-orang Kristen harus membayar pujian tersebut. Sementara Muslim mengoleksi riwayat-riwayat mereka mengenai Yesus, sarjana-sarjana Kristen di Eropa justru menghujat Muhammad sebagai seorang pemuja seks dan penipu ulung, yang sangat menyukai kekerasan. Namun, pada hari ini, baik Muslim maupun orang Kristen sama bersalahnya atas sikap fanatik semacam itu dan seringkali juga lebih suka untuk melihat hanya bagian terburuk dari satu sama lain.
Cinta Muslim kepada Yesus menunjukkan bahwa hal itu tidak harus selalu menjadi situasinya. Pada masa lalu, sebelum terjadinya kekacauan politik dari modernitas, Islam selalu mampu melakukan koreksi diri. Tahun ini, pada hari kelahiran Jesus, mereka mungkin dapat bertanya kepada diri mereka sendiri bagaimana mereka dapat menghidupkan kembali tradisi panjang mereka berkaitan dengan pluralisme dan penghargaan kepada agama-agama yang lain. Ketika merenungi empati Muslim terhadap iman mereka, orang-orang Kristen sebaiknya melihat kembali masa lampau mereka sendiri dan mempertimbangkan apa yang mungkin dapat mereka lakukan untuk membalas rasa hormat ini.
* Artikel ini dikutip oleh dari harian Inggris the Guardian, 23 Desember 2006.

*Karen Armstrong adalah penulis buku Muhammad: a Prophet for Our Time.

*sumber http://www.guardian.co.uk/commentisfree/2006/dec/23/religion.christmas